ApA ItU MuKmIN???
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....
Bismillahirrahmaanirrahiim....
Mukmin berarti orang yang beriman. Kata iman (percaya) seakar dengan:
(1) kata amanah (terpercaya),
(2) kata aman (keadaan aman). Secara etimologi, iman berarti pembenaran (tashdiq). Orang yang beriman adalah orang benar dalam memegang dan melaksanakan amanat, sehingga hatinya merasa aman.
Iman merupakan lawan dari ragu-ragu (rayb). Orang yang beriman, sekalipun tidak memiliki bukti empiris maupun nalar rasional, tetap mempercayai akan kebenaran sesuatu tanpa sedikitpun keraguan. Iman biasa diartikan, dari segi bahasa, dengan ”pembenaran”, ada sementara pakar mengartikannya sebagai ”pembenaran hati terhadap apa yang didengar oleh telinga”. Pembenaran akal saja tidak cukup, yang penting pembenaran hati.
Dari segi pandangan agama, bukan semua pembenaran dinamakan iman. Iman terbatas pada pembenaran menyangkut apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.saw yang pokok-pokoknya tergambar dalam rukun iman yang enam itu:
1) keesaan Allah,
2) wujud malaikat,
3) kitab-kitab suci,
4) nabi/rasul Allah,
5) hari kemudian,
6) qadla dan qadar.
Pengertian Iman kemudian disederhanakan menjadi tiga pengertian menurut ruang lingkupnya:
1) Iman adalah pembenaran (tashdiq) dalam kalbu. Pembenaran iman hanya dapat dilakukan oleh struktur kalbu, sebab kalbu merupakan struktur nafsani yang mampu menerima doktrin keimanan yang meta-empiris (gaib), informasi wahyu (sam’iyyah), dan supra-rasional.
2) Iman adalah pengucapan (qawl) dengan lisan. artinya pengucapan kalimat syahadat. Kalimat syahadat pertama mengandung arti peniadaan (nafi) tuhan-tuhan relatif dan temporer, seperti hawa nafsu, harta, dan kedudukan untuk kemudian ditetapkan Tuhan yang Maha sempurna, yakni Allah. Sedang kalimat syahadat kedua meyakini bahwa Muhammad adalah utusan yang menerima wahyu yang ajarannya harus direalisasikan dalam kehidupan nyata.
3) Iman adalah pengamalan (’amal) dengan anggota tubuh. Amal merupakan buah atau bukti keimanan seseorang. Pengamalan ajaran iman harus utuh (tawhid) dan memasuki semua dimensi kehidupan. Pada aspek ini, iman seseorang dapat berkurang dan bertambah, bertambahnya iman disebabkan oleh peningkatan amal, dan berkurangnya iman disebabkan oleh penurunan amal.
Jadi, pengertian mukmin adalah orang yang percaya kepada Allah, baik pembenaran dalam hati, pengucapan dengan lisan maupun pengamalan dengan anggota tubuh.
Artinya, iman harus diucapkan antara hati, lisan dan amal. Dari pengucapan hati, lisan dan perbuatan yang seiring dan konsisten membentuk sebuah kepribadian seseorang yang unik dan khas. Jika iman seseorang kuat, maka iman bisa berpotensi menjadi kekuatan untuk memerintah dan melarang. Ibnu Qayyim berkata, ”iman merupakan roh dan penyemgal; selalu membisikkan perbuatan baik dan melarang perbuatan buruk. Perintah dan larangan tersebut bergantung pada besar dan kuatnya iman".
(1) kata amanah (terpercaya),
(2) kata aman (keadaan aman). Secara etimologi, iman berarti pembenaran (tashdiq). Orang yang beriman adalah orang benar dalam memegang dan melaksanakan amanat, sehingga hatinya merasa aman.
Iman merupakan lawan dari ragu-ragu (rayb). Orang yang beriman, sekalipun tidak memiliki bukti empiris maupun nalar rasional, tetap mempercayai akan kebenaran sesuatu tanpa sedikitpun keraguan. Iman biasa diartikan, dari segi bahasa, dengan ”pembenaran”, ada sementara pakar mengartikannya sebagai ”pembenaran hati terhadap apa yang didengar oleh telinga”. Pembenaran akal saja tidak cukup, yang penting pembenaran hati.
Dari segi pandangan agama, bukan semua pembenaran dinamakan iman. Iman terbatas pada pembenaran menyangkut apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad.saw yang pokok-pokoknya tergambar dalam rukun iman yang enam itu:
1) keesaan Allah,
2) wujud malaikat,
3) kitab-kitab suci,
4) nabi/rasul Allah,
5) hari kemudian,
6) qadla dan qadar.
Pengertian Iman kemudian disederhanakan menjadi tiga pengertian menurut ruang lingkupnya:
1) Iman adalah pembenaran (tashdiq) dalam kalbu. Pembenaran iman hanya dapat dilakukan oleh struktur kalbu, sebab kalbu merupakan struktur nafsani yang mampu menerima doktrin keimanan yang meta-empiris (gaib), informasi wahyu (sam’iyyah), dan supra-rasional.
2) Iman adalah pengucapan (qawl) dengan lisan. artinya pengucapan kalimat syahadat. Kalimat syahadat pertama mengandung arti peniadaan (nafi) tuhan-tuhan relatif dan temporer, seperti hawa nafsu, harta, dan kedudukan untuk kemudian ditetapkan Tuhan yang Maha sempurna, yakni Allah. Sedang kalimat syahadat kedua meyakini bahwa Muhammad adalah utusan yang menerima wahyu yang ajarannya harus direalisasikan dalam kehidupan nyata.
3) Iman adalah pengamalan (’amal) dengan anggota tubuh. Amal merupakan buah atau bukti keimanan seseorang. Pengamalan ajaran iman harus utuh (tawhid) dan memasuki semua dimensi kehidupan. Pada aspek ini, iman seseorang dapat berkurang dan bertambah, bertambahnya iman disebabkan oleh peningkatan amal, dan berkurangnya iman disebabkan oleh penurunan amal.
Jadi, pengertian mukmin adalah orang yang percaya kepada Allah, baik pembenaran dalam hati, pengucapan dengan lisan maupun pengamalan dengan anggota tubuh.
Artinya, iman harus diucapkan antara hati, lisan dan amal. Dari pengucapan hati, lisan dan perbuatan yang seiring dan konsisten membentuk sebuah kepribadian seseorang yang unik dan khas. Jika iman seseorang kuat, maka iman bisa berpotensi menjadi kekuatan untuk memerintah dan melarang. Ibnu Qayyim berkata, ”iman merupakan roh dan penyemgal; selalu membisikkan perbuatan baik dan melarang perbuatan buruk. Perintah dan larangan tersebut bergantung pada besar dan kuatnya iman".
Semoga semua perkongsian bermanfaat untuk kita semua. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh...
0 comments:
Post a Comment