- See more at: http://dikaeuphrosyne.blogspot.com/2013/04/cara-agar-artikel-di-blog-tidak-dapat.html#sthash.rm0Bb4tQ.dpuf
topbella

Sunday, July 31, 2011

Bulan yang di rindui....

Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu
Hari hari Mu masih saja kulalui
Tanpa isi
Tanpa makna
Tanpa syukur
Bahkan dengan sikap TakaburKadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu
Kadang kami masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku
Yang lain bukan makhlukMU,
Yang lain bukan UmatMU
Dalam Doaku……
Sering kusampaikan dengan memaksa
Seolah akulah yang lebih tahu,dariMU, Sang Mahatahu
Doaku bukan harapan , tapi itu keharusan
Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan
Ada sekuntum hari
Dimana wanginya mengharumi bumi sepanjang waktu
Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq berlimpah
Menyatu pada segala inti hidup
Adalah Ramadhan
Ia bertelaga bening
Airnya mutiara maghfiroh
Gericiknya dzikir dan tadarrus
Tepianya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia
Ia rahasia
Tak sekedar lapar dahaga
Tapi sesungguhnya itulah hakikat cinta
Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Allah
Karena dengan lapar dan haus
Kita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunya
Bisa lebih memahami
Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu
Di antara kemahaluasan-Nya
Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih
Di cakrawala bertebar pengampunan, rakhmat
Dan segala kebaikan
Juga nuzulul qur’an dan lailatur qodar
Semoga puisi ini bermanfaat, dan menjelang bulan yang penuh berkah, bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia  ini kita bisa mendapatkan hikmah sebanyak-banyaknya. wassalam. icon smile Puisi Ramadhan

Monday, July 4, 2011

Penghujung Ukhuwah....

Aku berkaca dalam setiap langkahku
Menelusuri lorong-lorong pertanyaan dalam pikirku
Dan menghabiskan waktu memandangi aspal yang panas

Sesungguhnya saat ini aku sedang kumat
Dengan perasaan yang bercampur baur
Berusaha menuai makna
Tentang tangisku
Dalam Jumat yang menyejukkan hati
Meskipun terik merajai siang

Saudaraku…
Serentak tubuhku bergetar
Mendengar keluhan dalam hatiku
Yang ingin bersama dengan kalian semua
Satu per satu…

Seringkali…
Aku melihat kegundahan kalian dalam penelusuran ini
Di jalan yang tak berujung bagi mata
Namun berpuncak bagi hati yang merindu syahid

Saudaraku…
Seandainya dirimu sedang berada di sini
Inginku peluk dengan sangat erat
Sehingga aku bisa menghapus peluhmu
Dan menukarkan wajahmu menjadi senyum

Namun…
Aku hanya bisa menjamahmu dalam doaku
Yang tidak terlalu panjang

Saudaraku…
Jika kau perlu, aku ingin meminjamkan nafasku
Agar kau tidak dalam pedihnya kekecewaan
Atau
Kupinjamkan tanganku
Untuk mendorongmu dikala kau melemah
Bahkan mengangkatmu dari jurang keraguan
Ketika sesekali perjalanan payah ini
Menjatuhkan hatimu dalam luka dan ragu

Demi Allah aku melihatnya
Puncak itu semakin mendekat
Aku ingin…
Kita bisa bersenda gurau pada hari akhir

Site Sponsors

Powered by Blogger.